musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Tuesday, December 28, 2010

Sajak: Aku Sajadah Terhampar Majenun

Sajak: Aku Sajadah Terhampar Majenun

Ahmad David Kholilurrahman

Gugur salju
Menjulur
Jubah malam
Kayu kertap
Api unggun
Bersedekap
Sepasang tangan
Menyulam tenun
Menung dan murung
Majenun

Kicau bulbul
Mengungsi
Dari tombak salju
Berderai ngarai
Teruntai belai
Semampai musim
Meniupkan seruling
Jauh buluh dan perindu

O, Constantine,
Jauh jalan menengadah
Tepian impian musafir
Bertitian cermin licin
Memantul-mantul suara
Tapal kuda, kesiur angin
Beku malam pucat biru

Gering sekujur badan
Rungsing mengukur jalan

"Semakin jauh tersesat
Kejatuhan cinta?"

Aduh, mana pahit
Yang tabibah suruh telan
Aduh, mana madu
Yang tabibah sudu makan

Tak sembuh jiwaku
Majenun,

Kertap api perapian
Menghangat rusuk kayu
Tahannuts gua cari khalwat?

Semangkuk zaitun
Dan kukunyah,
Lidah menetal
Pahit segala rakit
Kelat segala selat

Aduhai,
Ke mana ittijah jiwa
Bermulakat siasat wazir
dan isyarat aljazair

Dari suara bang azan
Menara Haaraat al-Qadimah
Langkah larat merakaat kilah
Kulah yang melimpah basah
Airmata

Cahaya mengusap tengkuk
Diluar subuh menggigil
Mengetuk khusyuk:
"Bangkit lah, wahai Musafir Fakir!"

"Merhaba fi Bilad Milyun wa an-Nush Syahid!"

Mana tabibah bermata hitam zaitun?
Aku sajadah terhampar Majenun

Cairo, 20 Desember 2010

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home