Sajak: Rungsing Pialing
Sajak: Rungsing Pialing
Ahmad David Kholilurrahman
Hujan bertumbuhan semusim cendawan
Setabah rebah kayu rerimbaan
Teduh tengadah periuk belanga,
Gigilkan lambung pucuk sembung
“Diam, diam nak, ujar si fakir
Sekejap lagi batu ditanak masak
Pejam-pejam mata jam malam
Pinjam dulu mata besar rembulan
Mungkin, tidur melupa kita dari lapar?
Sepusing-pusing gasing kalam pening,
Lebih rungsing pialing tergigit besi
Keling kelam buta tiga puluh
Gering demam cinta bersuluh
Rabea Adawea, Cairo 3 April 2009
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home