musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Saturday, September 26, 2009

Sajak: Berlabuh di Bandar Tua*

Dari simpanan arsip sajak yang sudah lama aku tuliskan untuk Raja Pujangga Baru

Sajak: Berlabuh di Bandar Tua*

-Kepada Raja Pujangga Baru, Amir Hamzah

Ahmad David Kholilurrahman

Terhempas pulas dipinggir pasang
mengelupas pucuk-pucuk hijau berkinyau
melepas napas yang ditimpa pekat jelaga
hutan yang dibakar dipundak senja

Karang diamuk badai semusim
hujan merenggang ditebas topan
arakan hitam menerabas cakrawala
melukai elang leka yang pulang ke utara

Tanpa laut terkabar hilang
Ditelan beku yang tegak angkuh
Tanpa pantai landai yang terkapar bimbang
Dihirup ubur-ubur yang mundur berpeluh

Elang leka yang disajakkan
Amir Hamzah sang pangeran dari seberang
Elang leka yang mengepak gagah dilangit matahari
Terbang bebas tak tentu pulang ke sarang

Terkenang kasih terurai airmata
Tergenang sepi yang melepai senja
Kenapa tak berlabuh dibandar tua,
Wahai pangeran kaum pujangga?

Tinggalkan negeri Langkat dalam pekat
Mengembang layar keseberang laut
Takkan kau dipikat seribu sengat
Menyapu takut berkalut lumut

Pulanglah,
Wahai pangeran kaum pujangga
Jangan lagi awak mendekam gulana

Pulanglah,
Wahai anak rantau
Takkan negeri langkat tak bersultan
Kala mamanda mangkat, kemenakan diangkat

*(Mengenang Raja Pujangga Baru, Amir Hamzah)

Cairo, 11 Desember 2004

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home