musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Wednesday, September 16, 2009

Sajak: Laylat al-Qadr

Sajak: Laylat al-Qadr

Ahmad David Kholilurrahman

1/
Inikah malam terang-benderang?
Langit paling bening,
Angin paling sepoi,
Gugur daun paling lembut,
Kicau burung paling merdu,

Cuaca tak panas, pun tak sejuk;
Debur ombak paling mesra,
Lambai nyiur paling gemulai,
Sungai terasa berhenti mengalir,
Air dikendi terasa manis,

2/
Inikah malam terang-benderang?
Ketika malaikat turun menjenguk hamba Allah;
“Khusyuk menyusun rukuk, rajin menyungkur sujud.
Tunduk menderu zikir, deras melabuh taubat.

Tekun mendaras kitab-Nya, tunak dimadrasah ramadhan.
Sekali pun menyuruk ‘I’tikaf diceruk Jami’ tersunyi.

3/
Inikah malam terang-benderang?
Malam seribu bulan peruntungan,
Setara delapan puluh empat tahun empat bulan.
Malam hidangan terlezat kasih-sayang-Nya.

Dia yang Maha Tahu segala sesuatu;
Maujud dan ghaib, zahir dan batin,
Tersurat dan tersirat, tercatat dan terlintas,
Dipalung laut terdalam, dipucuk langit paling puncak,
Dibenteng paling rahasia, dimenara paling tinggi.

Nun, tungau diseberang lautan, gajah dipelupuk mata.
Pun, semut hitam dibatu legam digelap-gulita malam.

Heliopolis, Cairo, 8 Oktober 2007

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home