Sajak: Merawang 3
Sajak: Merawang 3
Ahmad David Kholilurrahman
Meluan kemudi lah,
Agar kuajar memegang kemudi sepit
Menguit arus, mengabir rampus
seperti dengus haus
Sebatang Tembesi yang legam
Memeram dendam
Pada karam,
Pada malam
Pada silam
“Bujang, kau yang berkayuh,
Usah menimba timba ruang!”
Akan kutunjuk-ajar budi
Camana menanak beras padi,
Sedangkan kepunan kayu bakar sesalang puntung
Hutan lesap dihisap gergasi berdasi
Yang duduk beruk di Jakarta
Memetak-metak peta tanah ulayat,
Seperti ulat tanpa sengat
Menjirat batang leher kulim
Meranti, medang, bungur
Bengeris, sungkeh
Jadi kebun sawit,
yang mengait-ngait buncit
gigit gusi, sebesi kuda besi
membasa-basi
jadi mimpi
seputih
laci
Akan kusuruk kelenjar nadi
Macam mana menggali ubi
Menebang dahan nangka
Menggiring kambing ke rakit jamban
Ayam bertengger di reban
Yang terendam sepinggang
Memacak unjar simpur rawang,
Rotan peledas belah dua
Menyirat-nyirat sekeping papan bulian
Jadi jembatan yang berjabatan lengan
Sebilah tangan membilas-bilas
Gelegas tangkai gelas
Yang ikhlas mengalas-melas
Selambung perut kembung
Dikepung dingin gigil bertembung
Sesirah mata merah
Marah
Sedarah
Sejarah
Pesirah;
“Biar tumpah lelah, kami tak salah,
Pun, tak mau menyerah kalah!”
Cairo, 5 Januari 2010
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home