musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Saturday, January 17, 2009

Sajak: Semut, Gandum dan Gaza



Sajak: Semut, Gandum dan Gaza

Sebarisan semut terhalang jalan
Menyeberang sempadan Rafah
Melihat iringan kafilah truk gandum

Seorang penjaga sempadan berkumis tebal
Memeriksa dokumen bantuan kemanusiaan

Lalu bercakap pada ketua rombongan:
"Bantuan diantar sebatas gerbang terdepan,
Selanjutnya urusan pihak Palestina yang mengangkutnya".

Melihat susahnya menembus halangan-rintangan,
Seekor raja semut menghampiri ketua rombongan;
"Serahkan pada bala-tenteraku mengantar butir-butir gandum itu".

Ketua rombongan berambut perak mengangguk setuju,
"Baiklah, silahkan kalian angkut masuk ke Gaza".

Sungguh kami bahagia menolong mereka, jawab raja semut

Apakah kalian tak khawatir tergilas tank Mirkava?
Yang kami khawatir hanya satu hal;
Apa itu? Tanya ketua rombongan bertopang dagu

Jika seketika kota sepi-mati tanpa penghuni,
"Kemana nak pikul balik gandum ini?", kata raja semut

Heliopolis, Cairo, 14 Januari 2009

Dimuat Batam Pos, Ahad, 18 Januari 2009

1 Comments:

At January 18, 2009 at 11:31 AM , Blogger POTRET ZAMAN said...

Asslamualaikum
Salam kenal Bro, Wah puisinya luar biasa. Selamat berkarya. sya punya beberapa puisi. gimano kalo kito buat antologi besamo? hehee

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home