musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Monday, April 5, 2010

Sajak: Jangan Sekali-kali Hanyutkan Perahu

Sajak: Jangan Sekali-kali Hanyutkan Perahu

Ahmad David Kholilurrahman

Kenapa hanyutkan perahu?

Aku tak pernah menanam dendam
Pada kesepian tepian, semenanjung mancung
Yang diamkan anak-anak kapak
Mengamuk tauke getah?

Kau seranahkan kujur, setumpah darah
Menyangkut bubu, pecah buluh

Memasang tajur menunggu mujur

Ini bukan cerita lukah yang kalah,

Tapi, nasib kita yang pecah
Akan kasihan pada berbalah
Yang tak sudah-sudah

Kenapa hanyutkan perahu?

Aku tak pernah menajam demam
Pada kematian tepian, sepenanggung kampung
Yang geramkan budak-budak lopak
Mengaduk tauge kecambah?

Kau khutbahkan jujur, setempah tegah
Menyulut bisu, lidah lumpuh

Menukang umur menunggu sulur

Ini bukan derita gagah yang lelah?

Kenapa hanyutkan perahu?

Aku tak pernah menikam silam
Pada kematian tepian, segulung ambung
Yang karamkan jejak-jejak retak
Menumpuk konde patah?

Kau tadahkan bilur, sedesah lemah
Menyudut piatu, kilah runtuh

Menantang gugur menunggu hancur

Ini bukan suaka rumah yang ramah

Kenapa hanyutkan perahu?


Cairo, 5 April 2010

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home