Sajak: Secangkir Bibir
Sajak: Secangkir Bibir
Ahmad David Kholilurrahman
Jika huruf-huruf rekah,
Jadilah bunga semi
Yang mekar
Berkibar-kibar
Sebentang tikar
Wardah
Sepanjang musim
Jika dawat pena tumpah
Jadilah telinga pipi
Yang sadar
Bertukar-tukar
Sebentang kabar
Warkah
Setandang alim
Alis legammu
Yang melengkung sabit
Perigi jantungku yang berdebar-debar
Menyauk bayang-bayang
Airmuka yang terciduk
Bergayung sambut
Belas-belaskan cangkir kasihan
Melipir bibir musafir fakir,
Sampirkan desir balik cadar
Yang berinai, yang bertirai
Tak kutahu mana cangkir dan bibir bergetar zikir?
Cairo, 1 April 2010
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home