musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Thursday, May 6, 2010

Puisi: Jika Aku Hidup Untuk Mati* Dalvina Ghaldirasiba

Pengantar:

Namanya, Dalvina Ghaldirasiba (Lahir 21 September 1990-wafat tahun 2006). Dia gadis muda berambut pirang. Berwajah cerah-ceria, secerah matahari musim semi. Penyair remaja berbakat dari Argentina. Sayang dalam usia remaja dia mati muda. Pada sebuah peristiwa kecelakan tragis bersama 16 kawan-kawan sekolahannya, sepulang dari kawasan wisata CHACO, Argentina.

Pada usia 8 tahun, puisi-puisinya yang ditulis dalam bahasa Ibunya, Spanyol diterbitkan "LA FLOR". Tahun 2002, kumpulan puisi-puisinya dimuat Majalah Puisi "LA GUILLOTINA". Memenangi pelbagai anugerah hadiah puisi di tingkat Sekolah Menengah. Klub Laut "SAN ISIDRO. Mengikuti pembacaan puisi di Rumah Puisi di SAR MARTIN TEATRO. Setahun selepas kematiannya, kumpulan puisi-puisinya diterbitkan sebanyak 170 Halaman.


ان عشت أموت

دلفينا غولد راسيبا


ان أمسكت بيدك
فلأنني أحبك

ان فضلتك على الأخرى
فلأنك جميلة

ان نظرت الى عينيك
فلأنني أحبك

ان غنيت تلك أغنية
فلأنها جميلة

ان كنت أفعل ما لا ينبغي
فلأنني "غا وية " مشاكل

ان بكيت وحيدة في ركن
وبقيت مع أحزان قلبي
فلأنني بحا جة الى أحد ما..

ان لم أنظر الى الساعة
فلأنه لا تحرج لدى



Puisi: Jika Aku Hidup Untuk Mati*

Dalvina Ghaldirasiba**

Jika memegang tanganmu
hal ini karena aku mencintaimu

jika keutamaanmu dari yang lain
karena kau cantik

jika aku memandang matamu
karena aku mencintaimu

Apabila aku berlagu ketika bernyanyi
karena dia cantik

Jika kau melakukan apa yang aku tidak boleh
hal ini karena aku "disesatkan" masalah

Jika aku menangis sendirian di pojok
aku tinggal bersama kesedihan hatiku
hal ini karena aku memerlukan seseorang...

itu tak melihat jam
karena dia tak membuat malu bagiku

*Diterjemahkan dari terjemahan edis Arab; In 'Asyat Amuut, Akhbar al-Adab, edisi 873, 26 Rabi'ul Awwal 1431 H/11 April 2010, rubrik Al-Bustan, hal 17.
Serangkaian puisi-puisinya yang kuterjemahkan dari bahasa Arab, akan kukirimkan ke sebuah Majalah Budaya Terkemuka di Pekan Baru, Riau. Tunggu saja, ya? Hehehehe

**Penyair remaja puteri Argentina Modern yang berbakat.

***(Ahmad David Kholilurrahman)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home