musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Monday, May 3, 2010

Syair: Aku Rindu Roti Ibuku*: Mahmoud Darwish**

Pengantar:
Syair (Puisi): Ahennu Ilaa Khubzi Ummi, karya Mahmoud Darwish. Adalah sebuah syair yang sangat terkenal. Pada ibunya, Umm Mahmoud Darwish, penyair besar ini memahat kerinduannya. Juga perlambang bagi kerinduan penyair kepada 'ibunegeri'-nya; Palestina.

Dalam tiga larik pembuka syairnya, Penyair besar ini menyebut kata 'Ummi' sampai tiga kali. Bukan dengan menyampirkan dhamir hiya (dia perempuan) saja. Bukan ini sangat bersesuai dengan Hadist Habibuna Musthafa Shallahu 'Alahi wa Sallam;" Ummak, Ummak, Ummak....(Ibumu, ibumu, ibumu)".

Kedua, dari judul saja, Penyair Palestina ini sengaja memilih kata; Ahennu; kerinduan berselimutkan/beralaskan cinta. Berbeda dengan, misalnya, al-hubb atawa al-'isyq. Dan begitu dalam kandungan dan rahasia kedalaman nilai al-fashahah wa-l balaghah bahasa Arab. SubhanAllah!


Sungguh, aku belum puas dengan kualitas terjemahanku. Namun, aku mengait-ingat dengan kenangan dan ingatan abang sepupuku pada emaknya, yang berpulang setahun lalu ke rahmatullah. Sosok yang juga sangat aku muliakan, selain emak dan bapakku. Kepada abang sepupuku itulah, terjemahan sederhana ini aku persembahkan. Selamat menyimak!

أحنُ إلى خبز أمي

أحنُ إلى خبز أمي
وقهوةِ أمي
ولمسةِ أمي ..

وتكبر فيَّ الطفولةُ
يوماً على صدر يومِ
و أعشق عمري لأني
إذا متُّ
أخجل من دمع أمي !

خذيني .. إذا عدتُ يوماً
وشاحاً لهدبكْ
وغطي عظامي بعشبٍ
تعمَّد من طهر كعبكْ
وشدِّي وثاقي..
بخصلة شعرٍ ..
بخيطٍ يلوِّح في ذيل ثوبك..
عساني أصيرُ إلهًا

إلهًا أصير ..

إذا ما لمستُ قرارة قلبك !

ضعيني إذا مارجعتُ
وقودا بتنور ناركْ
وحبل غسيل على سطح داركْ
لأني فقدت الوقوف
بدون صلاةِ نهاركْ

هرمتُ فردّي نجوم الطفولة
حتى اشاركْ
صغار العصافير ..
درب الرجوع ..
لعُشِّ إنتظارك !!



Syair: Aku Rindu Roti Ibuku*

Mahmoud Darwish**

Aku rindu roti Ibuku
Dan kopi ibuku
Dan sentuhan ibuku…

Dan tumbuh dimasa kanak-kanak
Dikeluarkan pada hari
Dan aku mencintai hidupku, karena daku
Apabila mati
Aku malu airmata ibuku!

Bawa lah daku....apabila kau kembali suatu hari
Dan syal bulu matamu
Menutupi tulangku dengan rumput
Diberkati dari suci tumitmu
Dan menarikku terikat
Jalinan rambut
benang yang menjuntai di balik jubahmu
‘Asani, aku menjadi dewa

Aku menjadi dewa...

Jika aku merasa jauh di hatimu!

Letakkan daku jika tak dikembalikan
Bahan bakar yang menyalakan apimu
Tali cucian atas sutuh rumahmu
Karena aku kehilangan berdiri
Tanpa doa siangmu
Bosan tunggal bintang kanak-kanak
Jadi aku berbagi
Burung-burung kecil...
Kembali jejak..
Sarang menunggu untuk kamu

*Diterjemahkan dari Syair: Ahennu Ilaa Khubzi Ummi

**Penyair dan penulis terkemuka Palestina, Lahir di Al-Birwa, Akka (Galilee) (13 Maret 1941-9 Agustus 2008). Berkali-kali dijebloskan dalam jeruji penjara Israel, lantaran Syair-syair perlawanan dan perjuangan membela hak bangsa Palestina.

***(Penerjemah: Ahmad David Kholilurrahman)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home