Puisi: Puan-puan Sevilla*
Betapa, saya terpukau dengan puisi-puisi dari Andalucia (juga kawasan Spanyol lainnya). Dengan segala keterbatasan, saya mencoba belajar membaca puisi-puisi yang memiliki keterkaitan saling mempengaruhi antara dua kebudayaan; Arab-Spanyol. Satu lagi impian saya, nak nian belajar bahasa Spanyol! Antara lain, karena Saya tak puas dengan terjemahan dari bahasa keduanya! Hahahahahah
Puisi: Puan-puan Sevilla*
Manuel Machado**
Gypsi as-Segeria)* dia lah melankoli malam-malam Islam
mata hitam, hilang
Selalu lisan murung dari cinta dan maut
Ialah suara kalbu, tawanan malang dan mujur
ratapan gairah mendalam
hanya saja kemurungan kemilau surga Andalucia
sayap-sayap musim semi
penceloteh, segar
yang menyanyikannya seluruh Sevilla
dia lah as-Sejediyah Sevilla periang
Penuh pancaran matahari, minim naungan
*)As-Segeria: Kata ini berasal dari bahasa Arab. Artinya, yang mungil dari yang kecil (shagiriyah min as-shigr). Kemudian bentuk ini diubah-gubah sekarang dalam nyanyian Gypsi.
* Diterjemahkan dari Puisi: Isbîiliyât, dalam Buku Qasâid Isbâniya wa Amrîkâ al-Lâtiniyah, Terjemah dan Pengantar Abu Hammâm Abdul Lathef Abdel Halim, Maktabah Al-Usrah, Mahrajan Qira'atu lil-Jami', 2005, hal 96.
**Penyair dan Dramawan Spanyol, (Sevilla, 1874, Madrid, 1947). Termasuk anggota utama Generasi 98. Dia mengangkat lagu-lagu tradisional Sevilla, juga Flamenco dalam puisi-puisinya.
Saudaranya, Antonio Machado juga seorang penyair. Kolaborasi keduanya, menghasilkan: La duquesa de Benamejí, La prima Fernanda, Juan de Mañara, Las adelfas, El hombre que murió en la guerra, and Desdichas de la fortuna o Julianillo Valcárce.
***(Penerjemah: Ahmad David Kholilurrahman)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home