Sajak: Laut Bertunang Al-Maut
Sajak: Laut Bertunang Al-Maut
-Kepada 9 Syuhada’ Mavi Marmara
Ahmad David Kholilurrahman
Baiklah,
Aku mau bicara
Tentang As-Syuhada’
Yang Al-Maut jemput
Dengan gagah menunggang bahtera
Tak ada resa takut,
Karena segala kecut,
Telah lurut dari mulut
Tak ada rasa takut
Karena segala luput
Telah susut dari lutut
Itulah kematian bermarwah
Yang menebar aroma wardah
Merekah wangi
Pada kembang pertama
Di subuh hari
Duduklah di sisiku,
“Jangan meratap tangis, sayangku!”
Kubah-kubah Cami
menara-menara lancip
Akan membiru,
Mungkin, Istanbul akan menggigil
Oleh angin sisa musim semi Bosporus
Aku masih dengar
Lamat-lamat azan
Menenangkan jiwaku
Seperti rayuan kekasih berbisik mesra
Aku tak pergi,
Hanya meniti jalan kembali
Kepada Maha Pemberi
Yang memilihku Laut bertunangan Al-Maut
O, taman-taman al-Firdaus
Yang tak terlintas ujung kuas pelukis mana pun
Yang tak terlunas ujung dawat kalam siapa pun
Sini, sayangku
“Jangan meratap tangis, kekasihku!”
Cairo, 5 Juni 2010
1 Comments:
salam teman. bisa ngak aku pinjam sajaknya untuk ku pos di page ku? credit akan ku beri padamu. aku cuma menyebarkan hasil nukilan mu yang bagus ini.
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home