Gedicht: Aalmoes voor de ogen (Sajak: Sepasang Mata Sedekah)
Pengantar:
Sajak ini saya tulis ketika menyimak kabar dukacita wafatnya Bu Hasrie Ainun Habibie, di Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Gro`hadern, Munchen, Jerman. Lalu, saya seketika menuangkannya dalam sajak yang ditulis mungkin, hanya dalam waktu barang lima menit.
Lalu, Bu Bambu Ayu (Alia de Ling-Baidhowi) yang bermukim di Belanda tertarik menerjemahkannya ke bahasa Belanda. Dibawah ini, saya sertakan versi terjemahan dan teks aselinya sajak berjudul: Sepasang Mata Sedekah. Saya mencoba menyicip sajak tersebut dalam bahasa terjemahannya! Hehehehhe
Gedicht: Aalmoes voor de ogen
Aan: BJ. Habibie
Geschreven door: Ahmad David Kholilurrahman
Geen kransen of boeketten,
Ik smeek het je,
Om deze koele zacht geurende graf
Geen condoleance teksten
Ik reken er op
Reciteer maar de verzen
Het Gebed van de Profeet
die hij heeft onderwezen aan z’n vrienden
Vanuit Duitsland in de late lente
Habibie treurt ook
Dieper dan de trog
meer dan een zwarte paraplu
Wissel maar de bloemenkrans
Met donaties
Aalmoes
Aalmoes voor de ogen
Tranen druipen
Denken aan de blind
Die tastend door donkere straten gaan
Omdat, hij snuift
geen zoet-geurende
Graven
De bloemen tuinen
Geen zachte koele
Graven
Een kan van zeven waterreservoirs
Zachte koele stromen
Door het goede doel
Zachte geurige wind
Door aalmoezen te geven
Cairo, 24 mei 2010
Vertaald in Den Haag, 24 mei 2010
*Vrije vertaald door: Alia de Ling – Baidhowi
=== Teks aslinya==========
Sajak: Sepasang Mata Sedekah
-Kepada BJ. Habibie
Ahmad David Kholilurrahman
Bukan karangan bunga,
Yang kupinta,
Agar kubur ini sejuk-wangi
Bukan ucapan belasungkawa
Yang kutunggu
Lafalkan saja bait-bait
Doa Tatsbit yang Rasulullah
Ajarkan pada sahabat-sahabatnya
Dari Jerman di penghujung musim semi
Habibie pun berdukacita
Lebih dalam dari palung
lebih hitam dari payung
Tukar saja kalungan bunga
Dengan sumbangan
Sedekah
Sepasang mata sedekah
Menetes airmata
Teringat tuna netra,
Meraba-raba jalan-jalan buta
Sebab, dia hidu
tak harum-wangi
Kubur-kubur
Kembang setaman
Tak sejuk-sejuk
Kubur-kubur
Seceret air tujuh perigi
Mengalir sejuk-dingin
Oleh amal salehah
Semilir harum-wangi
Oleh sedekah jariyah
Cairo, 24 Mei 2010
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home