musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Friday, May 14, 2010

Syair: Kekasihku*: Nizār Qabbānī**

Pengantar:

Barangkali Puisi-puisi Arab Kontemporer yang paling banyak digubah dalam lagu-lagu kasidah cinta adalah karya Nizar Qabbani. Penyair Arab terkemuka ini lahir di Suriah bernama Nizār Tawfīq Qabbānī lahir di Damaskus, Suriah. (21 Maret 1923-30 April 1998) dari kalangan menengah keluarga pedagang.

Nizār Qabbānī tumbuh di Mi'thnah Al-Shahm, salah-satu kawasan tua Damaskus (Old Damascus). Dia belajar di Sekolah Akademi Ilmiah Nasional di Damaskus antara 1930 dan 1941.

Seorang Diplomat, Penyair dan Penerbit. Puisi-puisinya bergaya paduan sederhana dan elegan. Mengungkapkan daya cinta, erotisme, feminisme, agama dan nasionalisme Arab. Dia salah-satu penyair terkemuka Arab kontemporer. Perihal keseharian kerap-kali mengalir dalam diksi-diksinya yang indah, memesona dan romantis.



حبيبتي

حبيبتي : إن يسألونك عني

يوما، فلا تفكري كثيرا

قولي لهم بكل كبرياء

((... يحبني...يحبني كثيرا ))

صغيرتي : إن عاتبوك يوما

كيف قصصت شعرك الحريرا

وكيف حطمت إناء طيب

من بعدما ربيته شهورا

وكان مثل الصيف في بلادي

يوزع الظلال والعبيرا

قولي لهم: ((أنا قصصت شعري

((... لان من أحبه يحبه قصيرا

أميرتي : إذا معا رقصنا

على الشموع لحننا الأثيرا

وحول البيان في ثوان

وجودنا أشعة ونورا

وظنك الجميع في ذراعي

فراشة تهم أن تطيرا

فواصلي رقصك في هدوء

... واتخذي من أضلعي سريرا

وتمتمي بكل كبرياء:

((... يحبني... يحبني كثيرا ))

حبيبتيي: إن أخبروك أني

لا أملك العبيدا والقصورا

وليس في يدي عقد ماس

به أحيط جيدك الصغيرا

قولي لهم بكل عنفوان

يا حبي الأول والأخيرا

قولي لهم: ((... كفاني

((... بأنه يحبني كثيرا

حبيبتي يا ألف يا حبيبتي

حبي لعينيك أنا كبير

... وسوف يبقى دائما كبير


Syair: Kekasihku*

Nizar Qabbani**


Kekasihku: Jika ada yang bertanya kepadamu tentangku
Suatu hari, jangan rungsingkan amat
Katakan pada mereka dengan penuh bangga
((...Dia mencintaiku.sangat mencintaiku))

Si Mungilku: Jika menegurmu suatu hari kelak
Bagaimana kau memotong rambut suteramu
Bagaimana kau memecahkan guci minyak wangi itu
Setelah kau rawat berbulan-bulan
Dan seperti musim panas di negeriku
Beredaran bebayang dan wewangian
Katakan pada mereka: ((Aku memotong rambutku
Karena orang yang kucintai, suka rambutku dipotong pendek))

Puteriku: Apabila kita menari bersama ditengah
Lilin-lilin untuk lagu-lagu yang dimuliakan
Pada pernyataan dalam detik
Kita adalah sinar dan cahaya

Dan semua orang mengira kau dalam dekapan lenganku
Kupu-kupu terduga hendak terbang
Maka tarianmu berlanjut dalam ketenangan
...Dan aku jadikan tulang rusukku katilmu
Dan aku berkomat-kamit dengan segala kebanggaan:
(( Dia mencintaiku...sangat mencintaiku...)

Kekasihku: Mereka bilang, kalau daku
Tak memiliki budak-budak dan Istana
Dan bukan di tanganku berlian
yang dikalungkan ke leher jenjangmu
Katakan pada mereka dengan segala kekuatan
Wahai cinta pertamaku dan terakhir
Katakan pada mereka: (...Cukup
bahwa dia sangat mencintaiku
Kasihku, O cinta, O kekasihku
Aku suka matamu, ia jadi besar
...dan akan selalu tetap besar

*Diterjemahkan dari judul aselinya: Habibatī, http://www.adab.com/modules.php? name=Sh3er&doWhat=shqas&qid=69055&r=&rc=13

**Penyair Arab Kontemporer terkemuka. Meniti karir diplomasi di beberapa negara. Dikenal sebagai penyair yang memadukan antara cinta dan perlawanan dalam syair-syairnya. Syairnya paling banyak dihapal segala kalangan bangsa Arab. Digubah dalam lagu-lagu yang dinyanyikan beberapa penyanyi Arab terkenal, Abdel Halim Hafiz, Wardah, Shobah, Magda Rumy, Lathifah, Ashala, Kazem As-Saher.

***(Penerjemah: Ahmad David Kholilurrahman)

1 Comments:

At October 28, 2010 at 3:28 AM , Blogger Pretty Widiarly M said...

udah pernah nerjemahin puisinya nizar yg jdul nya "imra'ah tamsyi fi dahili" ga:(

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home