Sajak: Mata Air Tanah Air, Palestina
Pengantar:
Sajak ini kutulis untuk sahabatku Penyair dan Penulis Palestina Monzer Bahani.
Aku terkenang pada tembok pemisah rasialisme yang dibangun Zionis Israel mengurung Tanah Air mereka. Kebun-kebun zaitun yang ditebang paksa, rumah-rumah yang diroboh paksa, tanah-tanah Palestina yang dirampas paksa. kezaliman yang berlangsung secara masif dan sistematis. Sementara dunia Barat terdiam bungkam seribu bahasa. Dunia Islam berpecah-belah. Negara-negara Arab tidak seiya-sekata.
Mungkin, puisi juga tak ada artinya. Seperti yang dilaungkan nyanyi duka pilu Penyair Palestina terkemuka, Mahmoud Darwich.
Karena bagiku Palestina adalah tanah dan negeriku juga. Kiblat pertama Umat Islam. Negeri para Nabi dan Rasul utusan Allah kepada umat manusia.
Sajak: Mata Air Tanah Air, Palestina
Kepada Penyair Monzer Bahani*
Ahmad David Kholilurrahman
Aku melihat kata-kata
Pada tembok pemisah
Menggambar peta
Antara Balad dan Bilad kami
Kakek moyang kami
Menunai sarha
Sepanjang musim panas
Kebun limau dan delima
Dan istana-istana batu
Bunga-bunga banafsaj merecup
Kupu-kupu bertaburan
Warna-warni
Melukis kanvas
Sebatang zaitun
Bertangan daun
Menyampir
Kafiyeh
Tebing batu cadas Al-Quds
Tertambat al-Buraaq
Isra’ wa mi’raj
Hantarkan senyum syuhada’
Bertumpah wangi
Misk dan yasmin
Wahai Kekasih
Teratur mengulur
Jalan kemuliaan
Tenang,
Lengang
Luang
Ruang
Menghubung denyut
Antara laut dan maut
Sebentang langit dadaku
Membiru terang cintaku
Ini bukan airmata,
Mata Air Tanah Air
O, Palestina
Cairo, 8 Juni 2010
*Penyair dan Penulis Palestina
Catatan:
-Sarha: Adalah semacam perjalanan di musim panas. Sebuah tradisi turun-temurun kaum lelaki Palestina sejak berabad-abad lampau hingga sampai ke Jordan, Lebanon dan Mesir di zaman negara-negara belum ada tapal batas. Meniti kebun-kebun, melipiri tebing, menaiki gunung-gunung, berdiam di Qasr (Gesr) semacam istana-istana, rumah batu di ladang-ladang merka. Silahkan simak buku Raja' Shehade yang meraih Orwell Prize: (Palestinian Walks: Notes on a Vanishing Landscape, 2008)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home