Sajak: Batu Rebus
Sajak: Batu Rebus
Ahmad David Kholilurrahman
Kami memiliki macam cara,
Menanggalkan jubah fakir miskin
Kami makan sambal cabe
Pedas melunas lupa sejenak,
Setidaknya, sejenak pura-pura lupa
Bahwa kami hidup di negara kaya-raya
Nak beli susu dan keju
Untuk anak-anak bayi
Negeri tak menjualnya
Kalau pun ada jualannya,
Bolehkah kami tukar dengan dedaunan,
Yang tak tentu musim; penghujan atau kemarau?
Kami nak menanak beras,
Tabung gas meledak,
Kembali ke kayu bakar,
Hutan punah ranah
Lesap dikunyah gergasi berdasi
Penguasa menyuruh berhenti,
Makan beras, makan cabe
Dengan cara menaikkan harganya
Kami nak makan batu dan pasir,
Penguasa negeri melarang batu rebus
Karena batu-batu bersedekap bisu
Seperti riwayat khatam pasir
Bersalin tongkang ke negeri lain
Tapi, kalian tak pernah datang
Memanggul karung beras
Pada malam-malam dingin gelap buta
Dengan bahu kalian semulus pualam
Yang haram jadah bertilam lebam
Hantu belau,
Sehitam arang bakau
Lampu ungau
Sedemam datang risau
Cairo, 17 Juli 2010
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home