musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Friday, July 9, 2010

Imam As-Syafi'i: Aku Merindukan Tanah Gaza*

Imam As-Syafi'i: Aku Merindukan Tanah Gaza*

Istiraahah
Ahad, 11 Januari 2009
Yemen Suleiman Abbas

Gaza bukan lah peradaban yang lahir hari ini atau kemarin, tapi telah lebih jauh dari 5000 tahun sejarah, telah menampilkan pribadi pemikiran yang perannya di kancah Arab dan Islam. Diantara pribadi-pribadi yang kita berdiri disisinya Imam As-Syafi'i yang terkenal dengan Abi Abdullah. Dalam nasabnya bertemu dengan Rasul yang mulia pada nasab-nasab datuk-datuk diatasnya, yaitu Abdu Manaf salah seorang tokoh Quraisy yang terhormat. Dikatakan:"Jika Idris bapak Imam Syafi'i pergi ke Gaza dan bermastautin dan wafat disana.

Imam As-Syafi'i lahir di Gaza di kawasan Sheikh 'Atheyah- Hay Zaytoun (Distrik Zaytoun) pada tahun 150 H/ 767 M. Dan tersebut bahwa As-Syafi'i dibawa masa kecil dari Gaza ke Mekkah, ketika beliau belum genap berusia dua tahun. Dimana tujuan, pendidikan dan pengasuhan atas model kedudukan tertinggi adalah beliau hapal Al-Qur'an pada usia 9 tahun.

Kemudian pindah ke al-Madinah al-Munawwarah belajar dibawah asuhan tangan Imam Malik RA, kemudian pergi ke Kufah mengajar sebagian murid Imam Abi Hanifah . Berkeliling di Negeri Irak, Persia bertemu para ulama kemudian kembali ke Hijaz, kemudian mengembara ke Yaman, Baghdad, dan menuju Mesir tahun 199 H. Tinggal disana hingga wafat tahun 204 H di Cairo. Maqam yang terkenal dipugar pada masa Sultan Shalahuddin al-Ayyubi. Adalah As-Syafi'i ahli ilmu pengetahuan. Pemilik Mazhab As-Syafi'i yang terkembang di negeri Syam hingga Asia Timur.

Beliau memiliki karya masterpice misalnya Kitab Al-Umm di bidang fiqh yang terdiri 7 jilid. Kitab "Al-Musnad" dalam hadist Nabawi as-Syarif.

Imam As-Syafi'i yang diketahui tentang beliau dengan sastra, syair dan bait-bait kerinduannya kepada Gaza, didendangkannya:

"Aku merindukan tanah Gaza
Jika penginapanku bubar selepas menyembunyikanku
Allah memuaskan tanah, sekiranya menaklukkan tanahnya
Beratnya kelopak mataku terlarut kerinduan".


Inilah Gaza yang memancarkan As-Syafi'i sebagai simbol toleransi dan dedikasi sumber terbitnya ulama dan Gaza tatkala didatangi Hashim pada tahun-tahun kekeringan untuk mengambil tepung (gandum) dan memesan rotinya setelah pembantaian membuat kaldu bubur untuk kaumnya sehingga roti yang disebut Hashim, karena ia menghancurkan bubur.

*Diterjemahkan dari: http://thawra.alwehda.gov.sy/_print_veiw.asp?FileName=11634449720090110224124

**Alih bahasa oleh: Ahmad David Kholilurrahman

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home