Sajak: Ijab Kabul
Sajak: Ijab Kabul
Ahmad David Kholilurrahman
:Kepada Faris dan Riski
Sepasang mempelai duduk bersanding,
Berapa lama masa senyum berunding?
Jika duduk sebandung,
Tak ubah sekandung hati
Meruah bahagia
Bukan ronce melati,
Lengkung janur kuning
Pun sekapur sirih
Meminang tunang jadi istri
Sekekal ijab kabul
Yang membuhul,
Segala degup janji sehidup mati
Sedayung lengan perahu
Yang memikul
Sedoa diri sedenyut arus
Memusar lautan hidup
Pengharapan angin, bintang dan cuaca
Bermuka-muka rindu rembulan
Inikah dulang segala dulang
Memisah lumpur, suasa dan emas
Ada perikinan pada sebuhul ijab kabul
Terletak di nampan Lauhil al-Mahfudz
Tali nikah menambat perahu bahtera
Agar meniti pelayaran fitrah
Sepaling lafadz mengubah haram jadi halal,
Menghimpun darah, nasab dan zuriat
Alangkah mudahnya Islam menganjur pemeluk mesranya
Menikah, menikah dan menikah
Dan Rasulullah berbangga dengan umatnya
Yang memelihara kehormatan dan muru'ah
Cairo, 27 Juli 2010
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home