musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Wednesday, March 10, 2010

Sajak: Tabik Zikir, Titik Pikir

Sajak: Tabik Zikir, Titik Pikir

Ahmad David Kholilurrahman

Jika petah lidah,
Seludah cakap terbelah
Yang runcingkan setajam lisan
Menggores senampan kalbu,

Aku nak bilas-bilas
Segala cangkir mulut,
Yang bergetah amarah

Aku nak lekas-lekas
Segala hadir luput,
Yang bertumpah lupa

Wajah wudhu merunduk malu,
Hatta sebutir zarrah berziarah,
Menjenguk segala yang rejuk
Meneguk segala yang sejuk
Memeluk segala yang rusuk

Sepasang tangan yang mengepas-ngepas
Sempadan siku lebih sekuku

Hitam kepala yang menguras-nguras
Kedua daun telinga bertalu-talu

Kedua telapak kaki sebatas tumit mengentas-ngentas
Makna fana yang menjerat terpesong alpa?

Kuhirup-hirup huruf-huruf yang menangkup sebentang doa
Jatuh jadi awan, hujan, banjir, panas, dingin, salju, sahara

Jadi lah musafir fakir;
Yang mendesir terik pasir sehebat tabik bibir berzikir

Jadi lah mufasir zahir;
Yang mengukir selidik sampir selebat titik nadir berpikir

Cairo, 11 Maret 2010

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home