musafir fakir di buayan fikir

Di kitab tua panduan pelayaran, termaktub pesan; "Lemak-Manis itu ilmu, Pahit-maung itu rindu..." (Dikutip dari sajak: Perahu Rindu, Ahmad David Kholilurrahman)

Sunday, November 22, 2009

Sajak: Hikayat dari Negeri Sembilu

Sajak: Hikayat dari Negeri Sembilu

Ahmad David Kholilurrahman


Pada suatu malam kelam tiga puluh
Nenek memintal hikayat dari Negeri Sembilu

Perihal tiga buah kakao merintih-rintih,
Rindu dipetik telapak tangan nenek kurus ringkih
Sehangat cahaya memilin-memiuh tampuk
Ke peluk tua bangka bakal jatuh patah ripuk

Tapi, dari ruang dalam gedung Mahkamah Buruk
Kursi pesakitan tegak doyong menangis remuk
Sesunyi palu hakim meringis sesenguk
Berderai deraan vonis sebungkuk rusuk

Pada nasib Papa Kedana jatuh bertimpa tangga,
Timbang dacing hukum, buruk muka cermin dibelah

Yang besar dipertuankan daulat,
Yang kecil dilaknat hujat
Yang berpangkat diangkat dakwa
Yang berpanau kurap diserak tuba

Pada hari persidangan jatuh,
Nenek tua datang tepat waktu,
Sebelum Tuan Hakim mengetuk palu
Duduk takzim pasrah mendengar dakwa
Tanpa iringan pembela, apalagi tim kuasa

Nenek menjawab:
"Jika Tuan Hakim tak percaya, silakan tanya pada tiga buah kakao?"

Ketiga buah Kakao, serentak menjawab:
"Kami tersenyum bahagia, sebab yang memungut kami ditanah, tangan sarat cahaya!"

Cairo, 22 November 2009

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home